Mari menyingkir sejenak dari pesona wisata bahari yang ada di Bali. Dan, mari mengenal Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali. Menjadi satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Menjadi salah satu bangunan bersejarah yang ada di Bali, dan banyak pengunjung yang kurang mengetahuinya. Awalnya istana tersebut memang difungsikan sebagai tempat kegiatan kepresidenan. Namun, kini dijadikan tempat wisata yang bersejarah!
Bali tidak hanya penuh dengan pesona alam baharinya saja. Terdapat banyak bangunan bersejarah, salah satunya Istana Tampak Siring. Istana ini dibuat pada tahun 1957 sampai tahun 1960. Pada tahun 2003, istana ini menambah bangunan baru untuk konferensi.
Sejarah Istana kepresidenan Tampaksiring ini berasal dari dua kata dalam bahasa Bali, yakni tampak dan siring. Di mana kata tampak memiliki makna telapak, sedangkan siring bermakna miring. Nama ini juga berdasarkan sebuah legenda yang ada di daun lontar Usana Bali.
Adapun fungsi Istana Kepresidenan Tampaksiring awalnya berguna sebagai tempat istirahat bagi Presiden Indonesia beserta keluarga serta tamu Negara. Istana ini berlokasikan di atas perbukitan dengan tinggi 700 meter dari permukaan laut.
Tamu pertama yang menginap di istana pada tahun 1957, yakni Raja Bhumiboi Adulyadej dari Thailand. Hawa di sekitaran istana sangat sejuk dan cenderung dingin di malam hari. Oleh karena itu, tempat cocok dijadikan sebagai tempat untuk beristirahat.
Seiring waktu berjalan, istana tersebut sudah berkembang dan tidak hanya difungsikan untuk tempat pelaksanaan kegiatan Kepresidenan. Istana Tampaksiring kini berfungsi sebagai tempat wisata bersejarah yang mengenalkan sejarah Indonesia pada pengunjung.
Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali berlokasikan di Desa Tampak Siring Bali. Berlokasikan di atas bukit Gianyar, kurang lebih berjarak 40 kilometer dari Denpasar. Istana ini memiliki lahan yang sangat luas dan terbagi oleh 5 bagian, berikut!
Bagian pertama, yakni Wisma Merdeka yang memiliki luas lahan sebesar 1200 meter persegi. Wisma ini terdiri dari ruang tidur Presiden I dan II, ruang tidur keluarga, ruang tamu, dan tersedia ruang kerja. Wisma ini berfungsi untuk tempat menerima tamu negara.
Selanjutnya, Wisma Negara memiliki luas sebesar 1476 meter persegi. Isi dari Wisma Negara juga sama seperti bagian yang ada di Wisma Merdeka. Kedua wisma ini terpisahkan oleh celah bukit dengan kedalaman kurang lebih 15 meter, dan dihubungkan dengan jembatan.
Wisma Yudhistira berada di kompleks Istana Tampak Siring Gianyar. Wisma ini berfungsi sebagai tempat untuk menginap bari para rombongan Presiden atau tamu negara. Wisma ini juga memiliki tempat bagi para petugas yang melayani Presiden.
Terletak di sebelah barat laut Wisma Merdeka, Wisma Bima ini berfungsi sebagai tempat istirahat para pegawai dan petugas Presiden atau pengiring tamu negara. Nama wisma ini diambil dari nama putra kedua Pendawa, yakni Bima.
Salah satu bangunan penting yang ada di kawasan komplek Istana Kepresidenan, yakni Balai Wantilan atau Pendopo. Sesuai dengan namanya, bagunan ini berfungsi sebagai tempat pagelaran kesenian.
Istana Kepresidenan Tampaksiring Bali menjadi salah satu tempat wisata bersejarah yang wajib dikunjungi. Untuk memudahkan Anda menuju ke sana, rental mobil di Putri Bali Rental saja!