Terletak di dataran tinggi kawasan pegunungan Bedugul, Kebun Raya Eka Karya Bali menghadirkan pesona alam yang berbeda. Nuansa segar menyejukkan jiwa bagaikan oasis di tengah-tengah gurun inilah yang menjadi daya tarik.
Kebun Raya Bali atau Kebun Raya Eka Karya merupakan kebun botani tropis terbesar di pulau Dewata. Masyarakat Bali lebih mengenalnya dengan sebutan Kebun Raya Bedugul. Tapi tahukah bahwa kebun botani ini memiliki sejarah yang unik? Simak berikut ini!
Sejarah Kebun Raya Eka Karya ini didasari oleh gagasan untuk mendirikan cabang Kebun Raya di luar pulau Jawa. Hal tersebut digagas oleh Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam dan Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam.
Pendekatan untuk membuat Kebun Raya dimulai pada tahun 1955 hingga tahun 1958. Kemudian, pada tahun 1959 pada 15 Juli Kebun Raya Eka Karya diresmikan langsung oleh Prof. Ir. Kusnoto.
Pemberian nama Eka Karya ini diusulkan oleh Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam. Eka berarti ‘satu’ dan Karya memiliki artian sebagai hasil kerja. Dengan ini, nama Eka Karya memiliki arti sebagai hasil karya pertama kerja bangsa Indonesia setelah merdeka.
Kebun Raya Bedugul merupakan kebun botani pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Tempat ini bukan sekedar kebun biasa, tapi merupakan kombinasi antara destinasi wisata, tempat penelitian, dan konservasi tumbuhan, sebagai berikut!
Salah satu hal yang menjadi daya tarik utama dari Kebun Raya Eka Karya, yakni nuansa alamnya yang sejuk. Di samping itu, para pengunjung bisa belajar dan mengenali anekah tumbuhan yang ada di Kebun Raya.
Pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang masih sangat asri, bukit, dan pepohonan hijau terbentang mengelilingi Kebun Raya. Banyak pengunjung yang senagaja membawa peralatan piknik untuk menikmati pemandangan yang tersaji di Kebun Raya.
Para pecinta anggrek tentu akan sangat senang berkunjung di Kebun Raya Bedugul, karena koleksinya terbilang lengkap. Ada sekitar 293 jenis anggrek yang tumbuh terpisah menjadi dua area berdasarkan jenisnya, yakni anggrek liar serta dan silangan.
Bukan hanya anggrek, pengunjung juga bisa melihat sekaligus mempelajari koleksi kaktus di Kebun Raya. Tumbuhan tersebut bisa dijumpai di dalam rumah kaca berukuran 500 meter persegi. Sekitar 68 jenis kaktus yang tumbuh di dalam rumah kaca tersebut.
Di dalam Kebun Raya Eka Karya terdapat taman obat herbal yang diberi nama Taman Husada. Sekitar 300 jenis tumbuhan herbal tertanam di lahan seluas 1600 meter persegi tersebut. Tanaman tersebut kerap digunakan untuk kebutuhan pengobatan alami.
Karena memiliki nuansa alam yang masih asri, Kebun Raya Bedugul menjadi habitat dari hewan liar terkhususnya burung. Pengunjung bisa melihat 79 jenis burung dan beberapa jenis burung yang dilindungi.
Kebun Raya Eka Karya Bali berlokasikan di daerah pegunungan Bedugul. Bukan hanya menikmati pemandangan tapi juga belajar aneka ragam tumbuhan serta satwa. Anda yang tertarik untuk berkunjung bisa gunakan sewa mobil Bali dari Putri Rental Bali.