
Memasuki pertengahan Desember 2025, ada beberapa wilayah di Bali yang terdampak banjir. Beberapa wilayah yang terdampak yakni Denpasar dan Badung. Kali ini, banjir Bali yang terjadi diakibatkan cuaca ekstrem secara terus-menerus.
Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Bali bahkan menyebabkan 1 korban meninggal. Korban tersebut diketahui merupakan warga negara asing (WNA). Naasnya WNA tersebut meninggal saat mengendarai motor dan terseret banjir.
Selain curah hujan tinggi, terdapat dugaan lain yang menyebabkan beberapa kawasan di Bali sering kali terkena banjir. Bencana alam ini tidak hanya disebabkan oleh faktor alam semata. Namun, juga dipengaruhi dengan aktivitas manusia dan sistem pengelolaan wilayah.
Tidak sedikit area pertanian dan hutan di Bali yang diubah menjadi bangunan permanen. Pembangunan ini ikut mempengaruhi kemampuan tanah dalam menyerap air hujan. Akibatnya, air hujan langsung mengalir ke permukaan dan meningkatkan volume limpasan.
Sering kali pembangunan yang terjadi tidak memperhatikan tata ruang. Banyak saluran mulai tertutup dan terhambat oleh bangunan, sehingga air tidak mengalir sebagaimana mestinya. Kondisi ini semakin memperparah potensi banjir di kawasan Bali.
Jika ditelusuri lebih lanjut, alih fungsi lahan menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan Bali lebih sering terjadi. Pembangunan villa dan fasilitas pariwisata yang masif membuat jalur hijau dan daerah resapan air mulai berkurang.
Banjir di Bali yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, hujan lebat kerap berlangsung dengan volume air yang besar. Kondisi inilah yang menimbulkan banjir di berbagai wilayah.
Tidak hanya itu, perubahan iklim turut mempengaruhi pola cuaca yang semakin ekstrem dan sulit diprediksi. Hujan yang turun berkepanjangan mampu meningkatkan risiko banjir di beberapa wilayah.
Sejarah banjir di Bali turut dipengaruhi oleh sistem drainase yang belum baik di beberapa wilayah. Sistem drainase belum mampu mengimbangi perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk di Bali.
Saluran drainase mudah meluap dan menimbulkan genangan ketika hujan deras terjadi. Ada banyak kasus saluran air yang sempit, dangkal, hingga rusak. Hal ini tentu saja menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar.
Selain itu, kurangnya perawatan drainase ikut memperparah kondisi ini. Pengelolaan drainase yang kurang menyeluruh membuat risiko banjir di Bali terus berulang. Sampah dan sedimen yang menumpuk sering kali menyumbat aliran air.
Banjir yang melanda pada pertengahan Desember 2025 memberikan dampak langsung terhadap aktivitas masyarakat. Namun, perlahan situasi banjir hari ini di Denpasar dan beberapa wilayah lainnya mulai menunjukkan pemulihan.
Banyak masyarakat yang kesulitan beraktivitas karena akses jalan yang terendam air. Bahkan terdapat beberapa kawasan permukiman yang terisolasi sementara. Kegiatan sekolah di beberapa wilayah juga ikut berhenti.
Kondisi banjir di Bali terkini tentu saja menimbulkan kerugian material bagi masyarakat. Air yang masuk merusak perabotan, peralatan elektronik, hingga dokumen penting. Keadaan ini semakin menambah beban ekonomi, terutama bagi masyarakat dengan penghasilan rendah.
Banjir Bali pertengahan Desember 2025 ini mengakibatkan kelumpuhan ekonomi dan pariwisata di beberapa wilayah. Sebagian masyarakat bahkan perlu dievakuasi dari hunian masing-masing agar lebih aman.
Semoga saja Bali lekas pulih. Untuk wisatawan yang hendak berlibur di Bali, pastikan terlebih dahulu musimnya agar tidak terjadi hal-hal mengecewakan. Saat Bali sudah pulih, rencanakan liburan dan manfaatkan layanan sewa mobil dari Putri Bali Rental.