Berkunjung ke pantai dan pura saat liburan di Bali memang sudah biasa. Namun, penting untuk Anda catat bahwa masih ada banyak tempat menarik yang tidak kalah worth it dikunjungi di Pulau Dewata. Salah satunya adalah Ekowisata Mangrove Batu Lumbang.
Sama seperti namanya, tempat ini merupakan kawasan hutan mangrove. Letaknya ada di pesisir Kota Denpasar, tidak jauh dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Pas untuk Anda yang sedang mencari alternatif wisata edukatif selain di Taman Kota Lumintang.
Bagi Anda yang belum familiar dengan apa itu ekowisata mangrove, singkatnya ini adalah tempat konservasi untuk menjaga dan melestarikan mangrove atau pohon bakau. Namun, bukan itu saja daya tarik dan aktivitas menarik yang bisa dilakukan di sini.
Karena itu, berikut adalah pilihan aktivitas yang bisa Anda lakukan di hutan mangrove ini!
Pada beberapa tahun belakangan ini, popularitas hutan mangrove sebagai tempat wisata terus naik di Indonesia, termasuk di Bali. Hal ini karena banyak orang mulai sadar bahwa ada banyak aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan di sekitar area hutan.
Salah satu aktivitas yang paling terkenal adalah susur mangrove sambil naik kayak. Anda bisa melihat bagaimana indahnya dan rindangnya rentetan pohon bakau di pesisir Kota Denpasar. Suasananya tenang, pas untuk Anda yang ingin healing sambil istirahat sejenak.
Selama di perjalanan sambil naik kayak, Anda akan diajak untuk menjaga kelestarian hutan bakau bersama-sama. Petugas akan memberikan edukasi yang informatif tentang pentingnya pohon bakau untuk kelestarian alam, terutama di area pesisir.
Jadi, Anda bisa bersantai sambil belajar lebih banyak hal. Misalnya tentang fakta bahwa hutan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga loka. Jika Anda ingin, maka Anda juga bisa ikut serta membersihkan sampah yang ada di sekitar hutan.
Secara garis besar, daerah ekowisata ini memang bukan satu-satunya hutan mangrove di Bali. Ada beberapa hutan lain yang punya daya tarik masing-masing. Khusus untuk Ekowisata Mangrove Batu Lumbang, salah satu daya tariknya adalah pemanfaatannya.
Masyarakat sekitar memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berasal dari hutan bakal. Beberapa contohnya seperti stik, sirup, dan kopi mangrove. Mereka juga memproduksi kain ecoprint yang bisa Anda pulang sebagai oleh-oleh dan souvenir.
Terakhir, Anda juga bisa bersantai sambil memancing ikan di kawasan hutan bakau ini. Pasalnya, ketersediaan ikan di area perairan Batu Lumbang memang cukup berlimpah. Tidak heran jika mayoritas warga lokal di sini merupakan seorang nelayan.
Setelah tahu daya tarik dan aktivitas apa saja yang bisa Anda lakukan di sini, Anda juga perlu tahu berapa harga tiket masuk ke Ekowisata Mangrove Batu Lumbang. Mengingat keindahan yang ditawarkan, harga tiketnya cukup murah, yaitu Rp35 ribuan saja.
Biaya tersebut sudah termasuk biaya sewa kano untuk menyusuri area hutan bakau. Jika Anda ingin menyewa kapal yang lebih besar, maka harganya adalah Rp500 ribu untuk 8 orang penumpang.
Jadi, tertarik untuk menghabiskan liburan di Ekowisata Mangrove Batu Lumbang? Lokasi hutan bakau ini cukup strategis karena dekat dengan Pantai Sanur, yaitu di Pemogan. Anda bisa berkunjung dengan mudah dengan mobil sewaan dari Putri Rental Bali.