Bali terkenal sebagai Kota Seribu Pura, jadi kurang lengkap rasanya jika Anda berlibur ke sini tanpa mengunjungi tempat ibadah umat Hindu ini. Jika Anda bingung harus berkunjung ke pura mana, Pura Penataran Sasih bisa jadi salah satu pilihan terbaiknya.
Pura ini terletak di Kabupaten Gianyar, tidak jauh dari pura-pura ikonik lain seperti Pura Mengening. Namun, sebelum datang, akan lebih baik jika Anda mengenal pura di Gianyar Bali ini dengan lebih dekat, mulai dari daya tariknya dan harga tiket masuknya.
Jika dilihat secara sekilas, pura ini memang tidak jauh berbeda dengan pura di Bali yang lainnya. Namun, tentu saja ada daya tarik tersendiri yang membuat pura ini semakin menarik jika Anda melihatnya dengan lebih dekat lagi, seperti penjelasan berikut ini!
Hal paling menarik yang bisa Anda ulik di pura ini adalah rentetan sejarahnya, mengingat Penataran Sasih termasuk salah satu pura tertua di Bali. Pura ini sudah ada sejak zaman purbakala. Karena alasan itulah pemerintah Bali menjadikannya situs cagar budaya.
Menurut cerita rakyat yang populer di kalangan masyarakat lokal, situs ini lahir dari bulan yang jatuh ke bumi. Bulan tersebut memancarkan sinar yang sangat menyilaukan, sehingga para pencuri tidak bisa melakukan kejahatan yang sudah mereka niatkan.
Supaya sinarnya padam, mereka pun kencing di atas bulan yang jatuh. Hal itu berhasil dilakukan, sehingga bulan tersebut tidak bersinar lagi hingga sekarang. Itulah alasan mengapa situs ini dinamakan Pura Penataran Sasih, mengingat kata “sasih” berarti “bulan”.
Selain itu, ada juga sejarah Pura Penataran Sasih lainnya yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Menurut sejarah tersebut, pendiri pura ini adalah Subang Kebo Iwa, orang sakti yang menemukan beberapa tempat suci di Bali termasuk Goa Gajah.
Karena pura ini sudah ada sejak zaman purbakala, sangat wajar rasanya jika Anda menemukan banyak artefak peninggalan zaman dahulu kala. Salah satu artefak yang paling populer adalah Nekara Pejeng, nekara perunggu yang memiliki dua sisi seperti bedug.
Artefak ini kerap kali mencuri perhatian para penyuka sejarah, terutama ahli-ahli purbakala. Ukurannya besar, dengan tinggi 1,86 meter dan diameter 1,60 meter. Satu sisinya tertutup, sedangkan sisi lainnya terbuka, sangat mirip dengan bedug di era modern.
Namun, yang paling menarik adalah motif-motif hiasan di area sisi Nekara Pejeng. Motifnya sangat beragam, mulai dari pola tumpal bertolak belakang, pola bintang, pola tumpal tersusun, hiasan bulu burung, pola yang membentuk huruf F, dan sepasang topeng.
Kehadiran Nekara Pejeng ini menjadi bukti bahwa masyarakat Bali zaman dulu sangat terampil dalam membuat benda dari perunggu. Mereka juga punya nilai artistik yang baik dengan pola-pola yang juga memiliki nilai magis.
Bagi Anda yang tertarik untuk berkunjung ke pura ini, Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam karena harga tiket masuknya yang cenderung murah. Harga tiketnya sekitar Rp20 ribu per orang. Anda bisa datang dari Senin - Sabtu pada pukul 11.00 - 17.30.
Lokasi Pura Penataran Sasih berada di Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring dan Anda bisa berkunjung ke sana dengan menggunakan mobil. Jika tak membawanya, Anda bisa menyewanya di Putri Rental Bali dengan harga murah dan kualitas baik!