Penamaan Pura Ulun Danu Bratan erat kaitannya dengan posisi pura ini. Pada bahasa Bali, Ulun artinya tepian dan Danu Beratan adalah nama danau yang ada di kawasan Bedugul. Jadi, Pura ini diartikan sebagai pura yang terletak di tepi Danau Beratan.
Salah satu pura di Bali ini sangat ikonik karena arsitekturnya yang unik dan letaknya yang strategis. Pemandangan pura pun pernah menjadi ikon pada Rp. 50.000 uang kertas. Jika dilihat sekilas, pura ini tampak seperti pulau kecil yang mengapung di tengah danau.
Berdasarkan data arkeologi, di depan pura tersebut terdapat benda-benda peninggalan bersejarah. Peninggalan tersebut berupa sarkofagus batu dan papan batu yang diperkirakan telah ada sejak zaman megalitikum.
Dengan temuan yang menyangkut usia kedua artefak tersebut, dapat diperkirakan bahwa pura ini sudah menjadi pusat aktivitas adat dan kepercayaan sejak 500 tahun sebelum Masehi.
Masih berdasarkan babad Mengwi, pendiri kerajaan Mengwi yaitu I Gusti Agung Putu diperkirakan telah mendirikan Pura Ulun sebelum pendirian Pura Taman Ayun. Tapi tidak ada penjelasan pasti mengenai waktu kapan tepatnya Pura Ulun dibangun.
Namun terdapat penjelasan lain yang mengatakan bahwa Pura Taman Ayun dibangun pada hari Anggara pada tahun Caka 1556 atau tahun 1634 Masehi.
Dengan data-data yang dilihat dari babad Mengwi, berarti Pura Ulun Danu Bratan didirikan sebelum tahun dibangunnya Pura Taman Ayun. Informasi tentang pendirinya sendiri sudah tidak ada simpang siur karena sudah jelas yaitu I Gusti Agung Putu.
Lokasi Pura Ulun berada di Jalan Raya Bedugul, Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
Jika Anda memilih menginap di salah satu hotel yang berada di pinggir pantai Kuta, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai kawasan wisata Bedugul Tabanan.
Namun akan lebih dekat dengan lokasi pura di tepi Danau Bedugul jika menginap di kawasan wisata Ubud Bali. Pasalnya jarak tempat wisata Ubud menuju Bedugul kurang lebih 44 kilometer dengan perkiraan waktu tempuh satu setengah jam.
Akses menuju lokasi mirip perjalanan dari Jakarta menuju puncak Bogor. Kontur jalan menanjak dan berkelok-kelok di sekitar kawasan perbukitan.
Pura Ulun Danu Bratan berfungsi sebagai tempat peribadatan yang tentunya mempunyai beberapa bangunan suci/peribadatan.
Diantara bangunan ibadah tersebut terdapat dua bangunan yaitu Palebahan Pelinggih Lingga Petak dan Palebahan Pura Tengahing Segara yang menjorok ke tengah danau.
Tentu saja posisi ini menjadi keunikan bagi pura ini karena jarang sekali Pura Ulun Danu yang dibangun di atas danau Bali lainnya dibangun pada posisi tersebut.
Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Pura Ulun Danu juga berfungsi sebagai destinasi wisata di Bedugul. Hal ini dikarenakan candi ini memiliki nilai estetika yang tinggi sehingga wisatawan menjadikan candi ini sebagai candi yang wajib dikunjungi.
Anda yang ingin berkunjung ke Pura Ulun Danu wajib tahu bahwa pura ini dibuka untuk wisatawan mulai pukul 08.00 – 18.00.
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah sebelum jam 10 pagi, karena saat itu pengunjung belum begitu banyak dan kabut jarang muncul di pagi hari, sehingga Anda mempunyai kebebasan untuk mengambil foto.
Saat berkunjung ke tempat wisata Pura Ulun Danu Bratan, Anda disarankan untuk membawa payung atau mantel karena hujan bisa turun sewaktu-waktu di sekitar danau.
