
Pura Ulun Swi Kahyangan Jagat jadi tempat suci bagi umat Hindu di Bali. Tidak hanya itu, pura ini bahkan jadi simbol kemakmuran dan kesakralan yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat.
Hanya saja, pada Pura Ulun Swi memiliki larangan yang harus ditaati oleh masyarakat, yaitu larangan sembahyang pada hari Buda Kliwon dan Buda Wage. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar Pura Ulun Swi Kahyangan, simak informasinya berikut ini!
Lokasi Pura Ulun Swi Kahyangan Jagat berada di Jl. Raya Uluwatu, Jimbaran, Kec. Kuta Selatan., Kabupaten Badung, Bali. Jika Anda dari Ubud akan menempuh perjalanan sekitar 1 jam 29 menit (39,4 km) lewat Jl. Bypass Ngurah Rai.
Sedangkan, jika dari bandara Ngurah Rai harus menempuh perjalanan sekitar 14 mnt (6,7 km) lewat Jl. Bypass Ngurah Rai. Pura ini terletak di lokasi yang cenderung strategis, yaitu berada di depan pasar Jimbaran.
Bali terkenal dengan julukan seribu pura karena penduduknya mayoritas beragama Hindu. Kehadiran pura-pura ini jadi ikon spiritual sekaligus budaya di Bali. Fungsi utama puranya yaitu sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu.
Salah satu pura yang masih lestari sampai saat ini, yaitu Pura Ulun Swi Kahyangan. Pura Ulun Swi Kahyangan terkenal dengan nilai sejarah dan spiritual yang tinggi. Selain itu, ada fakta menarik lain mengenai Pura Ulun Swi Jimbaran, yaitu:
Sejak abad ke-11, Pura Ulun Swi Kahyangan jadi warisan spiritual Bali. Tidak hanya sekedar tempat sembahyang saja, melainkan pura ini jadi pusat doa dan memohon kemakmuran.
Di Pura Ulun Swi Kahyangan ada 3 dewa utama yang disembah, yaitu Ida Hyang Bhatara Sri, Ida Hyang Paku Bumi, dan Ida Bhatara Tangkeb Langit. Masyarakat telah meyakini ketiga dewa ini sebagai sumber kemurahan rezeki dan kesuburan untuk bumi.
Menjadi salah satu warisan spiritual Bali, pura ini jadi salah satu objek destinasi spiritual yang terkenal di Jimbaran Bali. Bagi umat Hindu yang mencari pembersihan diri (Penglukatan) seperti sad ripu dan sapta timira banyak yang datang ke pura ini.
Sad Ripu adalah istilah yang menggambarkan 6 musuh yang muncul dalam diri. Enam musuh tersebut, yaitu hawa nafsu (kama), sifat marah (kroda), tamak (lobha),bingung (moha), mabuk (mada), iri hati (matsarya).
Sapta Timira adalah 7 kegelapan yang ada dalam diri manusia yang bisa menyebabkan seseorang menjadi lupa diri.
Adapun 7 kegelapan yang termasuk dalam Sapta Timira, yaitu Surupa (Kecantikan atau ketampanan), Dhana (Kekayaan), Guna (Kepandaian), Kulina (Keturunan atau kebangsawanan), Yowana (Masa muda), Sura (Minuman Keras), Kasuran (Keberanian).
Fakta Pura Ulun Swi Kahyangan Jagat yang menarik selanjutnya adalah ada aturan tertentu yang sudah turun-temurun. Salah satu aturannya adalah larangan melakukan sembahyang di hari Buda Wage dan Buda Kliwon.
Larangan ini sudah tertulis dalam Piagam Pura Ulun Swi Khayangan tahun 1360. Menariknya, larangan ini bukan semata-mata dibuat, melainkan ada kisah misterius yang mendasari munculnya larangannya.
Dari penjelasan diatas, sudah menunjukkan bahwa Pura Ulun Swi jadi salah satu pura yang sakral dan kental dengan nilai spiritual di Bali. Jika Anda merupakan pendatang atau turis dan ingin berkunjung ke pura ini, maka bisa menggunakan sewa mobil.
Sewa mobil di Putri Bali Rental akan mendukung kelancaran perjalanan Anda dengan aman dan nyaman menuju ke Pura Ulun Swi Kahyangan Jagat.