putri bali rental mobil di bali

Di tahun 2022 lalu Pesta Kesenian Bali (PKB) edisi ke-44 resmi dibuka, sebagai puncak seni dan budaya daerah Bali. Pagelaran pesta kesenian ini berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 10 Juli sampai dengan 12 Juli. Dengan melibatkan sejumlah seniman dan Sekaa.

Sekaa sendiri merupakan sebutan lain dari Sanggar serta Komunitas Seni. Bagi warga masyarakat Bali, PKB adalah suatu wadah seniman maupun Sakaa dalam memperlihatkan karyanya. Acara semacam ini sudah diatur resmi oleh pemerintah Bali loh.

Mengenal Sejarah Pesta Kesenian Bali

Dari sejarah yang dimiliki, Pesta Kesenian Bali atau yang banyak dikenal dengan istilah PKB sudah ada semenjak tahun 1979. Yang dibuka oleh Ida Bagus Mantra. Jika PKB yang ke-44 dilaksanakan cuma 3 hari, PKB pertama dilakukan selama 2 bulan.

Tidak heran jika pagelaran Pesta Kesenian Bali 2024 diharapkan akan lebih meriah dan bermanfaat lagi. Terutama bagi para seniman yang berkarya dan berkiprah di daerah Bali. Setelah dibuka untuk pertama kali, PKB terus berjalan hingga sekarang.

Dimana PKB yang kedua dibuka oleh sosok Mengko yang pada saat itu dijabat oleh Surono Reksodimedjo. Di tahun berikutnya, juga masih di buka oleh orang yang sama. Tapi di saat tahun 1982 atau PKB yang ke-4 dibuka oleh Ibu Tien Soeharto.

Catatan Pesta Kesenian Bali

Ketika tahun 2011 lalu atau lebih tepatnya saat digelar PKB Bali di Pulau Dewata tersebut. Hadir beberapa catatan penting PKB yang penting diketahui. Dengan detail pembahasan seperti berikut:

1. Mengacu Pada beberapa Materi

Salah satu catatan penting PKB tahun 2011 yaitu acuannya lebih mengarah kepada sejumlah materi. Yang meliputi pameran, pawai, parade, pagelaran seni dan seterusnya.

2. Ada Peserta dari Luar Negeri

Pada saat itu ada juga peserta PKB yang berasal dari luar Indonesia loh. Diantaranya seperti India, Amerika, Malaysia dan Jepang. Dalam pelaksanaannya peserta dari beberapa negara tersebut akan bergabung dengan peserta lain dari berbagai Provinsi.

3. Ada Kolaborasi Seni

Catatan lain dari pertunjukan Pesta Kesenian Bali saat tahun 2011 memang ada kolaborasi seni di dalamnya. Kolaborasi tersebut dilakukan oleh kesenian tradisional dengan kesenian modern. Biasanya hadir dalam bentuk fashion show dan lainnya.

PKB Edisi Ke-44

Diselenggarakannya acara Pesta Kesenian Bali sudah secara resmi dibuka pada tahun 2022 lalu. Setidaknya dalam acara tersebut memuat 16.150 orang seniman beserta 200 sanggar kesenian. Keberadaan dari PKB menjadi festival paling besar yang ada di Bali.

Pada saat itu tema yang diusung dalam pagelaran PKB di Bali adalah "Memuliakan Air Sumber Kehidupan". Pagelaran PKB yang ke 44 tersebut termasuk dalam momen istimewa karena bertepatan dengan acara Bali World Cultural Celebration.

Dalam pelaksanaan PKB diketahui mengedepankan sifat kolosal, reputasi internasional, merakyat, klasik dan lain sebagainya. Sedangkan materi pokok PKB yang ke 44 ini meliputi pawai, parade seni, pagelaran, lomba, lokakarya, pameran dan seterusnya.

Acara PKB diselenggarakan secara langsung, tidak menggunakan versi virtual. Dimana para seniman akan dipentaskan secara langsung di atas panggung. Pada acara pembukaan, PKB bertepatan pada waktu perjuangan rakyat Bali.

Penutup

Sekian penjelasan mengenai Pesta Kesenian Bali (PKB) edisi ke-44 resmi dibuka, sebagai puncak seni dan budaya daerah Bali. Dari penjelasan tadi diketahui acara PKB sudah ada di tahun 1979. Hingga sekarang ada beberapa perubahan, seperti waktu dan lainnya.

Bali tidak hanya dikenal dengan panorama pantainya yang indah dan juga panorama bawah lautnya yang bersih. Di Bali terdapat pula peninggalan sejarah dari jejak kerajaan Kediri dan Majapahit di Bali, salah satunya yakni Puri Agung Blahbatuh.

Sesekali Anda perlu mengunjungi Puri Ageng di Blahbatuh Bali tersebut. Di sana terdapat keluarga kerajaan yang merupakan keturunan dari Sri Aji Kepakisan. Penasaran tempatnya di mana? Yuk simak lebih lanjut tentang Puri Ageng Bali Blahbatuh.

Lokasi Puri Agung Blahbatuh

Puri Gianyar atau dikenal juga dengan Puri Agung ini berlokasikan di Jalan Raya Udayana, nomor 2, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Puri ini telah didirikan kembali pada abad ke-16. Dan, kini usia bangunan tersebut telah mencapai 300 tahun lebih.

Puri Agung Gianyar dulunya merupakan tempat tinggal bagi para bangsawan Bali. Karena itulah arsitektur dari bangunan Puri Agung yang ada desa di Kecamatan Blahbatuh masih sangat khas. Keasliannya masih dijaga dan Anda dapat melihatnya sendiri di sana.

Topeng Gajah Mada di Puri Agung Gianyar Blahbatuh

Salah satu daya tarik atau keunikan dari puri ini adalah adanya topeng Gajah Mada di Puri Blahbatuh. Topeng Gajah Mada ini dikenal sebagai benda yang suci dan keberadaanya masih misterius. Topeng ini menyimpan jejak sejarah pertempuran Bali dengan Blambangan.

Diyakini bahwa topeng Gajah Mada tersebut masih disimpan di ruangan sacral raja Dani. Selain itu, ada beberapa daya tarik lain yang bisa dilihat, sebagai berikut:

1. Terdapat 18 Mandala

Perlu diketahui bahwa dalam puri ini bangunannya masih asli dan terdapat 18 mandala. Dan, tiap petak kompleks tempat tinggal di puri ini masih dihuni oleh keluarga bangsawan. Adapun para leluhur Puri Ageng Gianyar berasal dari Kediri.

2. Bangunan Berusia 300 Tahun yang Masih Asli

Jika Anda berkunjung ke Babad Blahbatuh dan berencana ke Puri Agung, maka Anda akan takjub dengan bangunannya. Puri ini berusia sekitar 300 tahun lebih, dan seluruh isi bangunannya masih dijaga keasliannya hingga saat ini.

Nuansa Majapahit di Bali akan sangat kental, di mana terdapat dinding bata merah yang membentang. Selain itu terdapat Relief Dewa-Dewi yang indah terukir secara berjarak di dinding tersebut. Anda akan merasakan hawa kerajaan di kediaman para bangsawan Bali ini.

3. Sejarah Kerajaan yang Masih Terjaga

Di Puri Agung Blahbatuh Bali merupakan salah satu peninggalan sejarah Majapahit di Bali. Dan, hingga saat ini masih dijaga keaslian struktur bangunan agar sejarah dalam bangunan tersebut tidak hilang. 

Di Bali, puri dipimpin oleh keturunan raja, yang mana pimpinan ini akan dipilih oleh lembaga kekerabatan puri. Di Bali pemimpin puri dikenal sebagai Penglingsir atau Pemucuk. Umumnya pemimpin dapat dikenali dari gelar yang ada pada nama mereka.

4. Terdapat Taman Yasa

Daya tarik yang membedakan Puri Ageng Gianyar Blahbatuh dengan puri yang ada di Bali, yakni adanya taman. Taman di Puri Ageng Gianyar terletak di dukung Timur Laut puri. Tempat tersebut adalah tempat suci atau dikenal dengan sebutan merajan oleh masyarakat.

Di puri lain, taman akan digunakan sebagai tempat sembahyang atau tempat beribadah. Namun uniknya di Puri Ageng gianyar, taman digunakan sebagai tempat meditasi. Taman tersebut disebut dengan nama taman Yasa.

PENUTUP

Puri Agung Blahbatuh salah satu bangunan bersejarah, saksi sejarah pertempuran Bali dengan Blambangan. Puri Agung ini memiliki sejumlah daya tarik yang berbeda dan unik dari puri lainnya. Jika bosan dengan wisata bahari, Anda dapat mencoba berwisata sejarah di sana!

Kearifan lokal Bali pada dasarnya tidak hanya sekedar menjadikan para masyarakatnya memiliki identitas dan keunikan yang khas. Namun adanya kearifan lokal di Bali juga menjadi salah satu daya tarik bagi para pelancong. 

Memiliki kearifan lokal yang masih terjaga sampai detik ini, Bali menjadi salah satu tempat yang banyak didatangi wisatawan dari luar negeri. Tak heran jika berbagai kearifan lokalnya banyak dicari tahu oleh masyarakat luar Bali.

Kearifan Lokal di Bali

Mengingat Bali kaya akan kearifan lokalnya yang masih terjaga, menjadikan daerah di Bali sangat kental dengan berbagai kebudayaan dan keseniannya. Tak luput dari perhatian wisatawan, berikut beberapa kearifan lokal yang ada di Bali, yakni:

1. Tradisi Ngelawang

Kearifan lokal Bali yang masih terjaga sampai sekarang salah satunya yaitu tradisi ngelawang. Pada tradisi ini dilakukan oleh umat Hindu yang ada di Bali dengan tujuan untuk menolak bala. 

Adapun tradisi ngelawang dilakukan dengan mengarak barong berkeliling desa sembari melakukan tarian yang diiringi gamelan. Tradisi ngelawang ini berasal dari kata ‘Lawang’ yang memiliki arti ‘Pintu’. Biasanya pelaksanaan tradisi ini pada Hari Raya Galungan dan Kuningan. Selain itu, tradisi ini juga bisa dilaksanakan di hari-hari baik tertentu. 

2. Tradisi Megibung

Kearifan lokal di Bali selanjutnya yang juga masih dilakukan sampai sekarang adalah tradisi megibung. Tradisi ini merupakan tradisi makan secara bersama-sama dan dalam satu wadah di Bali. 

Tradisi megibung diawali dengan memasak menu tradisional yang ada di Bali. Kegiatan memasak tersebut juga akan dilakukan secara bersama-sama, mulai dari memasak nasi hingga memasak berbagai lauk pauknya. 

Adapun tradisi ini memiliki filosofi, yakni untuk menanamkan rasa kebersamaan, gotong royong, keadilan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan dalam kehidupan bermasyarakat di Bali. 

3. Tradisi Tumpek Landep

Kearifan lokal berikutnya yaitu tradisi tumpek landep. Tradisi ini merupakan suatu upacara yang dirayakan oleh masyarakat Hindu di Bali. Pelaksanaan tradisi tumpek landep ini setiap 210 hari sekali. Biasanya untuk pelaksanaannya ini dilakukan setiap hari Sabtu Kliwon (wuku Landep). 

Tradisi ini dilakukan untuk melakukan pemujaan terhadap dewanya Taksu, Ida Bhatara Sang Hyang Siwa. Selain itu, tradisi ini juga bisa disebut sebagai upacara selamatan terhadap keseluruhan alat yang tajam atau runcing. 

Di sisi lain, adanya upacara ini juga mengandung makna yang masih berkaitan dengan kehidupan para umat manusia, yakni perihal ketajaman pemikiran. 

4. Subak

Kearifan Bali selanjutnya adalah Subak. Sistem irigasi Subak merupakan suatu sistem pengairan tradisional di Bali. Pengairan ini akan mengatur pembagian irigasi ke setiap petak sawah yang ada di kawasan sekitar daerah di Bali. 

Dalam pengelolaannya, Subak akan dikelola secara bertingkat dan berkelompok. Dalam keterangannya, Subak merupakan suatu sistem yang adil dan dengan adanya sistem ini diharapkan para masyarakatnya bisa mendapatkan keadilan terkait irigasi persawahan. 

5. Tradisi Melukat

Tradisi melukat adalah salah satu kearifan lokal di Bali yang cukup populer di kalangan wisatawan lokal hingga mancanegara. Pada dasarnya, terkait tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk pembersihan diri serta menghilangkan kemalangan bagi yang melakukannya. 

Tapi seiring berjalannya waktu, kearifan lokal ini menjadi ritual lintas agama. Artinya, masyarakat yang melakukan tradisi ini bisa berasal dari berbagai aliran agama atau kepercayaan. 

Adapun dalam pelaksanaan kearifan lokal Bali ini yaitu dengan membersihkan diri menggunakan air mengalir dan biasanya akan dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan Pura.

Di zaman sekarang ini kebanyakan anak lebih tertarik bermain gadget ketimbang bermain dengan permainan tradisional. Padahal Indonesia kaya budaya dengan keunikannya sendiri. Seperti permainan dari Bali yang mungkin berbeda dengan daerah lain.

Bali memang menyimpan sisi menarik yang sayang dilewatkan. Selain banyaknya tempat wisata, ternyata lumayan banyak loh permainan tradisional khas Pulau Dewata tersebut. Mulai dari Meong - Meong sampai dengan Matembing.

Ragam Permainan Tradisional Bali

Seperti yang disebutkan tadi bahwa Pulau Dewata punya banyak permainan tradisional yang mungkin tidak semua orang tahu. Lantas apa saja permainan yang menjadi bagian tradisi tersebut? Langsung saja simak paparan di bawah ini dengan baik:

1. Meong - Meongan

Permainan tradisional Bali Meong - Meongan menjadi salah satu yang menarik untuk diketahui. Jenis permainan ini cara memainkannya adalah dengan berkelompok. Nantinya ada beberapa anak yang membentuk sebuah lingkungan.

Satu anak akan bertugas sebagai kucing dan satu anak lagi akan bertugas sebagai tikus. Nantinya si kucing akan diposisikan di luar lingkaran. Sedangkan si tikus diposisikan di dalam lingkaran. Permainan akan berlangsung dengan diiringi dengan lagu Meong - Meong.

2. Curik - Curik

Permainan tradisional berikutnya adalah Curik - Curik. Tipe permainan satu ini sama dengan sebelumnya yaitu berkelompok. Cara memainkan permainan tradisional Bali Curik - Curik ini yaitu anak melakukan penyatuan tangan yang seolah-olah pintu.

Sementara itu sejumlah anak lainnya akan berbaris kemudian melintasi pintu tersebut. Nah, ketika anak yang berbaris tadi melintasi pintu dari tangan akan diiringi dengan lagu. Lagu tersebut punya judul yang sama dengan judul permainan ini, yaitu Curig - Curig.

3. Kul Kuuk

Asal Anda tahu, Jenis permainan tradisional bernama Kul Kuuk ini merupakan permainan yang diadaptasi dari sebuah dongeng dengan judul Kijang dan Siput. Permainan tradisional Bali Kul Kutuk ini dimainkan juga dalam bentuk beregu.

Biasanya dalam satu regu akan diisi dengan 4 anak yang membawa perlengkapan permainan sederhana. Seperti bendera dan juga tali yang akan dibentangkan dipakai untuk pembatas. Si Kijang akan berjalan dengan melompat, sedangkan si siput dengan merayap. 

4. Cagcag

Permainan tradisional Bali Cagcag ternyata tidak kalah menarik dengan beberapa pilihan permainan tradisional khas Bali sebelumnya loh. Jenis permainan ini agaknya memerlukan alat tambahan. Alat tambahan tersebut adalah bambu yang sudah dipotong.

Cara main permainan ini tinggal melewati bambu yang bergerak merapat dan merenggang. Meski terlihat mudah, ternyata permainan tradisional ini butuh fokus yang bagus loh. Sebab salah - salah justru kaki bisa terjepit bambu. 

Biasanya permainan ini akan diiringi dengan sebuah lagu yang judulnya Cagcag. Hingga saat ini permainan Cagcag masih dimainkan loh. Jadi jika datang ke Bali Anda bisa mencobanya.

5. Metambing

Penasaran apa lagi permainan tradisional khas dari Bali? Kali ini ada permainan Metembing. Permainan tradisional khas Bali Metambing ini akan menggunakan alat tambahan berupa uang logam. Permainan ini bisa dimainkan di atas tanah maupun pasir.

Lalu dibuatlah lubang kecil pada tanah atau pasir yang dipakai. Setelah itu tugasnya adalah melempar uang koin menuju lubang tadi. Dimana pemain yang bisa menjatuhkan uang logam degan kayak paling dekat dengan lubang akan memperoleh giliran pertama.

Penutup

Demikian penjelasan singkat tentang daftar permainan tradisional Bali yang belum tentu ada di daerah lain. Permainan tradisional seperti ini perlu dilestarikan agar tidak punah tergerus zaman. Mengingat banyak yang lebih tertarik dengan game online.

Bali memang dikenal dengan tempat yang kaya akan budaya dan adat istiadatnya yang khas. Suku dan masyarakat adat Bali yang tetap menjaga kelestariannya secara turun temurun, menjadikan kebudayaan di sana tidak tergerus oleh zaman. 

Hal itu pula yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk mengunjungi dan belajar tentang kebudayaan masyarakatnya disana. Sebab, untuk masyarakat Bali pun juga terbagi menjadi berbagai kelompok suku yang berbeda. 

Ciri Khas Suku dan Masyarakat Bali

Pada dasarnya, masyarakat Bali memiliki kelompok suku yang berbeda serta memiliki ciri khas yang berbeda pula. Bahkan jika diperhatikan, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara suku-sukunya. Adapun berikut suku dan masyarakat adat Bali dengan ciri khasnya masing-masing:

1. Suku Bali Aga

Suku Aga berada pada kawasan pegunungan Bali, tepatnya pada wilayah Kintamani, Kab. Bangli. Masyarakat suku Aga menyebut bahwa dirinya merupakan penduduk Bali asli. Suku Aga tinggal di lingkungan pedalaman dan mendiami Desa Trunyan dan Desa Tenganan.

Karena hidup di pedalaman, masyarakat Suku Bali Aga masih agak terisolasi. Bahkan masyarakatnya juga menjunjung tinggi ritual dan adat istiadat warisan nenek moyangnya. 

Untuk ciri khas dari masyarakat suku ini yaitu bahasa Bali dengan dialek yang khas. Tapi untuk bahasa Bali yang dipakai oleh masyarakat Desa Trunyan berbeda dengan bahasa yang dipakai oleh masyarakat Desa Tenganan.

2. Suku Bali Majapahit

Berikutnya terdapat Suku Bali Majapahit. Nenek moyang dari suku ini dikenal sebagai keturunan Majapahit atau pendatang Jawa yang menetap di Bali. Suku ini merupakan bentuk dari kekuasaan kerajaan Majapahit dari zaman dulu. 

Untuk masyarakatnya tinggal di wilayah dataran rendah dan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Ciri khas dari masyarakat Suku Bali Majapahit adalah agama yang dianutnya, yaitu Hindu Jawa.

3. Suku Nyama Selam

Suku Nyama Selam merupakan salah satu suku yang menghuni pulau Bali. Adapun untuk ciri khas dari suku ini yaitu masyarakatnya yang menganut agama Islam. Meski demikian, masyarakat suku ini juga masih mengikuti tradisi dan adat-istiadat Bali dalam kehidupan keseharian mereka. 

Bahkan masyarakat Suku Nyama Selam juga hidup rukun dengan masyarakat Bali beragama Hindu. Untuk masyarakatnya kebanyakan tinggal di Desa Pegayaman, Kab. Buleleng, Bali. Pada wilayahnya ini sejak dulu memang banyak dihuni oleh Komunitas Muslim.

4. Suku Sasak

Pada dasarnya, untuk Suku Sasak ini merupakan suku bangsa yang sebagian besarnya menghuni pulau Lombok tapi sebagian kecilnya juga ada yang menghuni Pulau Bali. Untuk sebagian masyarakat Suku Sasak ini menganut agama Islam dan sisanya menganut kepercayaan pra-Islam.

Adapun salah satu tradisi yang merupakan ciri khas masyarakat Suku Sasak ini yaitu merarik atau pelarian pada pernikahan. Tradisi ini yaitu ketika ada orang yang menikah, maka pengantin wanitanya akan dilarikan ke rumah mempelai prianya.

5. Suku Bali

Terakhir adalah Suku Bali yang memiliki kelompok masyarakat terbanyak sebagai penghuni Pulau Bali. Pada masyarakat Suku Bali ini dikenal mempunyai kebudayaan yang sangat banyak dan beragam.

Mulai dari kesenian hingga budaya pun juga sangat beragam dan telah menjadi salah satu ciri khasnya tersendiri. Keragaman budaya inilah yang akhirnya banyak menarik para wisatawan untuk berkunjung di Pulau Bali.

Dari keragaman suku dan masyarakat adat Bali di atas bisa Anda temukan ketika sedang berkunjung di Bali. Meski memiliki perbedaan dan ciri khasnya masing-masing, tetapi masyarakatnya tetap hidup rukun dan berdampingan.

Daftar desa wisata di Bali kerap menarik perhatian para wisatawan karena memiliki adat dan kebudayaan yang masih kental. Bahkan tak jarang desa wisata banyak dikunjungi oleh para wisatawan luar negeri untuk melihat kehidupan masyarakat setempat. 

Mulai dari Desa Penglipuran hingga Desa Tenganan kini masih mendunia untuk dijadikan sebagai desa wisata di Bali. Ketua HPI Bali juga menuturkan bahwa masih ada beberapa desa lainnya yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi saat di Bali.

Desa Wisata di Bali

Tidak hanya terkenal memiliki destinasi wisata yang unik dan menarik, Bali juga dikenal dengan desa yang menawarkan orisinalitas budaya, adat istiadat, dan tradisi Bali. Bagi Anda yang penasaran desa apa saja yang rekomendasi untuk dikunjungi, berikut adalah daftarnya:

1. Desa Penglipuran

Desa Penglipuran berada di Kelurahan Kubu, Kab. Bangli. Saat wisatawan menginjakkan kaki di desa ini, maka akan disuguhkan dengan sensasi suasana yang tenang dan asri. 

Tidak hanya itu, di setiap rumah memiliki bentuk bangunan yang serupa dan saling terkoneksi melalui lorong yang cukup menarik perhatian masyarakat. Rumah yang saling terhubung itu menunjukkan bahwa masyarakat yang hidup disana memiliki keterkaitan hubungan yang harmonis. 

Adapun salah satu aturan adat yang berlaku di Desa Penglipuran yaitu larangan bagi pria memiliki istri lebih dari satu. Jika ada yang melanggar aturan tersebut, maka pria tersebut akan dikucilkan. 

2. Desa Tigawasa

Desa wisata Tigawasa berada di Kecamatan Banjar, Kab. Buleleng, Bali. Ketika berkunjung di Desa Tigawasa ini Anda akan melihat perkebunan dan persawahan yang masih hijau dan asri. 

Di sana, Anda dapat menikmati sejuknya udara di Kubu Alam yang merupakan sebuah tempat singgah bagi masyarakat. Kubu Alam diperuntukkan bagi masyarakat untuk bersinggah ketika melintasi jalur Desa ini dari arah Denpasar ke Singaraja ataupun sebaliknya. 

Di Kubu Alam tersebut pengunjung juga bisa menikmati kopi robusta yang fresh karena dipetik langsung oleh petani di perkebunan itu. Setelah puas menikmati suasana syahdu di Kubu Alam, wisatawan dapat mulai mengunjungi salah satu desa tua di Buleleng untuk mempelajari terkait tradisi, budaya, dan adat istiadatnya. 

3. Desa Sidatapa

Desa Sidatapa merupakan desa wisata di Bali yang juga termasuk desa tertua di Kec. Banjar, Kab. Buleleng. Tidak hanya dapat mempelajari sejarah dan kebudayaannya, di Desa Sidatapa ini wisatawan juga bisa melihat rumah adat kuno. 

Rumah adat kuno tersebut bernama Bale Gajah Tumpang Salu yang terbilang cukup unik. Letak bangunan Bale Gajah Tumpang Salu ini membelakangi jalan dan temboknya terbuat dari tanah. Bangunan tersebut juga memiliki 12 tiang penyangga yang terbuat dari kayu. 

4. Desa Cempaga

Daftar desa wisata di Bali selanjutnya adalah Desa Cempaga. Pada Desa Cempaga ini berada di Kec. Banjar, Kab. Buleleng. Menjadi salah satu desa tua menjadikan Desa Cempaga sangat kental dengan sejarah, tradisi, kebudayaan, hingga beberapa tarian sakral. 

Adapun beberapa tarian yang dapat disaksikan di Desa Cempaga, yaitu tari pendet, tari baris, tari jangkang, dan tari rejang. Namun tarian tersebut hanya bisa disaksikan di waktu-waktu tertentu. 

5. Desa Tenganan

Berlokasi di Kec. Manggis, Kab. Karangasem, Desa Wisata Bali yang satu ini masih sangat mempertahankan adat dan rumah yang sudah ada sejak jaman dulu. Hal ini dikarenakan masyarakat setempat mempunyai aturan adat cukup kuat yang dikenal dengan sebutan awig-awig. 

Selain tertarik dari berbagai kebudayaan, tradisi, hingga kehidupan masyarakat setempat, beberapa daftar desa wisata di Bali juga banyak memberikan pengalaman berharga bagi para wisatawannya.

Putri Bali Rental adalah pilihan terbaik untuk sewa mobil yang aman dan terpercaya di Bali

Hubungi Kami
081 999 533 488
081 999 533 488
putribali.rental@gmail.com
JL. Grogol Carik, Gg Naga Mas NO. 8
Pembayaran
BCA : 7705203342
A/N I Gede Juliana
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram