Setiap daerah di Indonesia memiliki baju adat atau baju tradisional masing-masing. Di Bali pun memiliki pakaian adat yang berbeda dari daerah lainnya. Salah satu nama pakaian adat Bali adalah kebaya Bali.
Kebaya Bali merupakan baju adat Bali perempuan. Agar lebih mengenal mengenai pakaian adat daerah Bali, Anda dapat simak ulasan singkat berikut ini.
Selain Jawa, Bali juga memiliki pakaian adat kebaya. Jika dilihat secara sekilas, kebaya Jawa dan Bali sangatlah mirip. Nah, yang paling membuat keduanya berbeda yaitu cara menggunakan selendang.
Di Jawa, selendang digunakan sebagai selempang pundak, sedangkan di Bali selendang diikatkan pada pinggang. Hal tersebut menjadi keunikan pakaian adat Bali yang khas.
Selendang atau sabuk prada pun merupakan bagian dari pakaian adat di Bali. Biasanya selain menggunakan selendang, kebaya digunakan bersama kain kamen.
Penggunaan sabuk prada memiliki filosofi sebagai pelindung rahim dan sebagai bentuk pengendalian diri agar tidak melakukan perbuatan buruk.
Kebaya dapat digunakan sebagai pakaian untuk berbagai upacara adat, termasuk upacara adat bersifat suka dan upacara adat duka.
Untuk upacara suka, perempuan Bali biasanya menggunakan kebaya berwarna cerah, dan untuk upacara duka biasanya menggunakan kebaya berwarna gelap. Selain kebaya Bali, masih ada lagi baju adat lainnya, berikut adalah nama pakaian adat Bali lainnya.
Selanjutnya ada safari yang merupakan pakaian adat Bali pria. Ya, para pria Bali dapat menggunakan baju safari untuk berbagai kegiatan upacara adat dan aktivitas sehari-hari. Sebenarnya, safari ini sangat mirip dengan kemeja pada umumnya.
Tapi perlu diketahui jika ada makna mendalam dalam pakaian ini. Jadi, setiap pria yang mengenakannya harus selalu menjaga kerapian, kebersihan, dan kesopanan.
Sebagai pelengkap, baju safari digunakan bersama kain kamen yang dikenakan dari pinggang hingga mata kaki, lalu cara penggunaannya bisa dililit dari kiri ke kanan. Penggunanya ini melambangkan jika pria harus bisa memegang dharma dan kebenaran.
Selain kain kamen, untuk melengkapi baju safari, masyarakat pulau Dewata juga menggunakan udeng kepala. Ada dua jenis udeng, yaitu udeng dengan corak digunakan ketika kegiatan upacara adat, dan udeng polos dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
Baju adat Bali berikutnya ada payas. Payas memiliki tiga jenis, yaitu:
Seperti namanya, pakaian adat Bali payas agung terlihat sangat mewah dengan berbagai aksesoris untuk melengkapi tampilan penggunanya, sehingga tak heran jika payas agung hanya digunakan pada waktu tertentu saja seperti upacara pernikahan.
Payas agung untuk pengantin perempuan dikenakan bersama mahkota mewah berwarna emas nan menjulang tinggi, dan dengan kain merah.
Lalu pengantin pria menggunakan kain kancut prada, kampuh prada, dan umpal prada. Pengantin pria pun mengenakan berbagai aksesoris, seperti gelang nagasatru, gelang kana, rumbing pada telinga, dan cincin bermata merah,
Ini adalah pakaian adat payas tingkat menengah, jadi tampilannya lebih sederhana dibandingkan payas agung. Payas madya pun digunakan sebagai pakaian dalam berbagai upacara adat, seperti potong gigi.
Payas madya yang digunakan untuk upacara potong gigi memiliki ciri khas menggunakan model rambut gelung moding, dan pakaiannya menggunakan kamen songket asli tenun Bali, lalu dilengkapi dengan sabuk prada belah ketupat 4 warna.
Ketiga ada payas alit yang paling sederhana dari dua tipe sebelumnya. Karena lebih sederhana, payas alit sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari, termasuk upacara harian di pura.
Jadi, nama pakaian adat Bali ada kebaya Bali, baju safari untuk pria, dan payas. Payas sendiri dibagi menjadi tiga kategori, yaitu payas agung, madya, dan alit.
Bagi Anda yang merupakan warga luar Bali, bisa juga mengenakan pakaian adat Bali saat liburan di Bali. Sebab ada beberapa tempat wisata yang mengharuskan wisatawan untuk mengenakan pakaian adat Bali.